Sandi Vigenère


Download versi Microsoft Excel



Sandi Vigenère dinamai untuk menghormati Blaise de Vigenère (gambar), sekalipun Giovan Batista Belaso menemukannya sebelum Vigenère.

Sandi Vigenère adalah metode menyandikan teks alfabet dengan menggunakan deretan sandi Caesar berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci. Sandi Vigenère merupakan bentuk sederhana dari sandi substitusi polialfabetik. Kelebihan sandi ini dibanding sandi Caesar dan sandi monoalfabetik lainnya adalah sandi ini tidak begitu rentan terhadap metode pemecahan sandi yang disebut analisis frekuensi. Giovan Batista Belaso menjelaskan metode ini dalam buku La cifra del. Sig. Giovan Batista Belaso (1553); dan disempurnakan oleh diplomat Perancis Blaise de Vigenère, pada 1586. Pada abat ke-19, banyak orang yang mengira Vigenère adalah penemu sandi ini, sehingga, sandi ini dikenal luas sebagai "sandi Vigenère".

Sandi ini dikenal luas karena cara kerjanya mudah dimengerti dan dijalankan, dan bagi para pemula sulit dipecahkan. Pada saat kejayaannya, sandi ini dijuluki le chiffre indéchiffrable (bahasa Prancis: 'sandi yang tak terpecahkan'). Metode pemecahan sandi ini baru ditemukan pada abad ke-19. Pada tahun 1854, Charles Babbage menemukan cara untuk memecahkan sandi Vigenère. Metode ini dinamakan tes Kasiski karena Friedrich Kasiski-lah yang pertama mempublikasikannya.

Cara kerja

Tabel Vigenère, atau tabula recta, dapat digunakan untuk enkripsi maupun dekripsi sandi Vigenère.

Sandi Vigenère sebenarnya merupakan pengembangan dari sandi Caesar. Pada sandi Caesar, setiap huruf teks terang digantikan dengan huruf lain yang memiliki perbedaan tertentu pada urutan alfabet. Misalnya pada sandi Caesar dengan geseran 3, A menjadi D, B menjadi E and dan seterusnya. Sandi Vigenère terdiri dari beberapa sandi Caesar dengan nilai geseran yang berbeda.

Untuk menyandikan suatu pesan, digunakan sebuah tabel alfabet yang disebut tabel Vigenère (gambar). Tabel Vigenère berisi alfabet yang dituliskan dalam 26 baris, masing-masing baris digeser satu urutan ke kiri dari baris sebelumnya, membentuk ke-26 kemungkinan sandi Caesar. Setiap huruf disandikan dengan menggunakan baris yang berbeda-beda, sesuai kata kunci yang diulang
Misalnya, teks terang yang hendak disandikan adalah perintah "Serbu Berlin":
serbuberlin
Sedangkan kata kunci antara pengirim dan tujuan adalah "Pizza"

"PIZZA" diulang sehingga jumlah hurufnya sama banyak dengan teks terang:
PIZZAPIZZAP
Huruf pertama pada teks terang, S, disandikan dengan menggunakan baris berjudul P, huruf pertama pada kata kunci. Pada baris P dan kolom S di tabel Vigenère, terdapat huruf H. Demikian pula untuk huruf kedua, digunakan huruf yang terletak pada baris I (huruf kedua kata kunci) dan kolom E (huruf kedua teks terang), yaitu huruf M. Proses ini dijalankan terus sehingga

Teks terang: serbuberlin
Kata kunci: PIZZAPIZZAP
Teks bersandi: HMQAUQMQKIC
Proses sebalinya (disebut dekripsi), dilakukan dengan mencari huruf teks bersandi pada baris berjudul huruf dari kata kunci. Misalnya, pada contoh diatas, untuk huruf pertama, kita mencari huruf H (huruf pertama teks tersandi) pada baris P (huruf pertama pada kata kunci), yang terdapat pada kolom S, sehingga huruf pertama adalah S. Lalu M terdapat pada baris I di kolom E, sehingga diketahui huruf kedua teks terang adalah E, dan seterusnya hingga didapat perintah "serbuberlin".

Enkripsi (penyandian) dengan sandi Vigenère juga dapat dituliskan secara matematis, dengan menggunakan penjumlahan dan operasi modulus, yaitu:
C_i \equiv (P_i + K_i) \mod 26
dan dekripsi,
P_i \equiv (C_i - K_i) \mod 26
Keterangan: Ci adalah huruf ke-i pada teks tersandi, Pi adalah huruf ke-i pada teks terang, Ki adalah huruf ke-i pada kata kunci, dan mod adalah operasi modulus (sisa pembagian).




 BAGI ANDA YANG TIDAK MAU PUYENG NGITUNG RUMUS, SILAKAN DOWNLOAD VERSI EXCEL 2007 UNTUK MENCARI SANDI di sini








......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aplikasi Penjualan

ROOT GENIUS 2.2.6

Download Qur'an In Word 3.0